. . . Perjalanan ini...akan mengajari kita untuk belajar mengerti bahwa semua kisah, semua hal, semua peristiwa, air mata, canda, tawa, dan sebuah senyuman... menyimpan pesan yang tak selalu sama... dan tugas kita tak lebih hanyalah belajar untuk bisa memahaminya . . .

Sepenggal catatan hati

Search ?

Jagalah hatiku untuk mengagumi sepantasnya

bismillahirrahmanirrrahim,

alhamdulillah Maha Suci Allah yang menciptakan aneka warna dan perasaan. Ya Allah jagalah hati ini agar teguh berpijak dan mengagumi orang sepantasnya. ketika bertemu pribadi yang mengagumiMu, pribadi yang lembut dan santun, pribadi yang memikat hati, janganlah Engkau tiba-tiba menjatuhkan perasaan yang lain selain persaudaraan dan persahabatan.
bukanlah diri ini seseorang penuh welas asih dan sempurna budi, aku lemah dengan pribadi yang penuh cintakasih kepadaMu, aku lemah dengan pribadi-pribadi pandai dan santun, pribadi-pribadi bijak dan penyabar. memang bukan wajah yang menjadi ukuran, dan membuatku mudah mengagumi siapa saja yang hatinya penuh cinta terhadapMu.
seseorang yang entah dimana, entah bagaimana, dan entah seperti apa ...
puji syukur kepada Engkau yang melukis begitu banyak rasa.. betapa banyak hal yang membuat sedih hati, namun begitu banyak pula yang membuat hati gembira, menjadikan wajah ceria.
jagalah hatiku,,

14.58 WIB, My sweethome, 29 Januari 2011
bersama semilir angin diiringi rintik hujan
Najma Scarlett
READ MORE - Jagalah hatiku untuk mengagumi sepantasnya

JALAN KEHIDUPAN

Kehidupan adalah jalan panjang tak bertepi, selama masih ada nafas yang masih tersisa, selama masih ada asa dalam jiwa, semangat untuk selalu berusaha. Itulah sebuah cermin kehidupan yang akan selalu menampakkan wajah kita dan memantulkannya ke dalam diri.
Kehidupan berasal dari sesuatu yang hidup, tidak hanya raga tapi juga jiwa. Kehampaan dan kekosongan dalam menjalani kehidupan seolah mayat yang berjalan tanpa nyawa. Kadang tanpa sadar kita pernah mengalaminya dan putus asa kerena cita yang tak tercapai.

Dalam kehidupan ini tidak selalu manis perjalanan yang akan kita tempuh dan menjadi kenangan terindah dalam hidup kita. Namun  ada duri – duri kecil, jalan yang terjal, bahkan jalan menanjak dan berliku, tapi juga ada jalan menurun namun curam dengan jurang dikiri dan kanan yang siap melumat hidup kita. Tinggal bagaimana kita, menjadi nahkoda dalam bahtera hidup ini. Seperti orang bilang “ sejata tidaklah berbahaya, namun orang yang memegang senjata yang menjadikannya berbahaya”. Kitalah yang jadi penentu dalam proses menjalani kehidupan.

Hidup tidak hanya mencari rizki, tapi lebih dari itu ada ilmu, kasih sayang dan lain sebagainya. Rugilah kita kalau kiranya tak pernah menikmati hidup ini dengan sisa umur waktu yang masih ada. Jadikanlah diri ini bermanfaat untuk orang lain dan diri sendiri, berguna untuk semua. Tidak ada yang kita lakukan sia – sia, kalau yang kita lakukan adalah mengharap ridho Allah semata.
Janganlah pernah patah semangat dalam menjalani kehidupan. Bumi masih berputar, dan jasad  masih menyatu dengan jiwa. Ingatlah bahwa roda selalu berputar, tidak selamanya dia akan selalu berada di atas dan tidak selamanya pula dia selalu berada di bawah. Teruslah berjuang, berperang dalam kehidupan dan  roda zaman. Tak ada kata henti hingga raga meregang jiwa
Optimislah, rangkai dan renda hidup kita dengan semangat bergelora, bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Jadikan momentum hari ini awal perjalanan menuju kemilau cahaya keemasan dalam rangkaian catatan sejarah kehidupan kita. Torehkan tinta emas sehingga menjadi warna tersendiri kebanggaan kita di hadapan Allah SWT. Janganlah ragu, karena sesungguhnya Allah  bersama kita, para malaikat memohon ampunan untuk kita dan surgapun telah menunggu untuk kita. 
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 9 : 105 ) .
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, bersama air mata ada senyuman, bersama kegelisahan ada ketenangan dan bersama rasa takut ada rasa aman. Bersyukurlah jika itu kesenangan dan bersabarlah jika itu kesedihan, karena semua itu adalah ujian.
READ MORE - JALAN KEHIDUPAN

EPISODE HATI

Rasa hati yaitu sebuah ungkapan perasaan yang ada. Ia kadang sama, kadang berbeda setiap saat. Jika tinta hitam digoreskan di lembaran kertas putih maka ia akan menjadi guru terbaik setiap saat.
Dalam hati ada kekusutan yang tak terurai dan  mencuat kecuali kembali pada Allah, dalam hati juga ada kebuasan yang sulit dihilangkan, kecuali dengan berjinak – jinak denganNya, dalam hati ada kesedihan yang tak akan lenyap kecuali dengan rasa gembira melalui ma’rifatullah lebih jauh menjalin hubungan yang baik dengan Nya. Dalam hati ada juga kebimbangan yang tak akan tenang kecuali dengan berkumpul dibawah naunganNya dan berlari padaNya.
Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu apapun yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Dan akan menjadi samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini. karena orang berakal, segala perbuatannya berada dibalik kelembutan hatinya namun orang bodoh segala perbuatan berada dibalik lidahnya
Hati ibarat mata yang bisa melihat sesuatu yang jauh atau dekat, tapi terkadang tak mampu melihat benda besar dihadapannya. Begitupun hati ada yang bisa merasakan aib dirinya yang kecil tapi tidak tahu aibnya yang besar, semua itu erat kaitannya dengan cahaya iman dan ilmu. Hidupkanlah selalu iman dihatimu. Jangan biarkan ia redup karena kemaksiatan dan kebodohan serta waspadalah selalu pujian yang dapat menurunkan kualitas hati dalam meraba aib sendiri.
“Ya Allah ciptakanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatan-ku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari depanku, dan cahaya dari belakangku. Ciptakanlah cahaya dalam diriku, per-besarlah cahaya untukku, agungkanlah cahaya untukku, berilah cahaya untuk-ku, dan jadikanlah aku sebagai cahaya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Ya Rahman, Ya Rahim.......
Penuhi hati ini dengan rasa syukur yang mendalam
Penuhi hati ini dengan husnuzhon atas segala kejadian
Penuhi hati ini dengan cinta
Penuhi hati ini dengan sabar
Penuhi hati ini dengan dzikir
Penuhi hati ini dengan kelembutan
Penuhi hati ini dengan tawaddhu
Penuhi hati ini dengan tawakkal
Penuhi hati ini dengan khauf dan roja'
Hingga diri ini menjadi unggul dihadapanMU, karena menjadi hamba yang
Bekerja keras
Bekerja cerdas
Bekerja ikhlas (hasan al banna)



Sungguh hati ini resah, tatkala hati ini penuh dengan debu, jangan biarkan ia menjadi batu. Kikislah dengan cahaya hidayahMu.
READ MORE - EPISODE HATI

KATA ITU BERNAMA ”UKHUWAH”

Saudaraku......
Sebuah kata yang penuh arti, penuh dengan sirah dan taburan makna. Sebuah kata yang mengajak kita untuk merenung dan meresapinya. Menjadikannya sajian, hidangan rohani yang sarat meresap dalam jiwa sanubari.

Ketika semuanya pergi, tak ada lagi canda, tawa, sepi, sunyi dalam diri serasa semua hilang. Tak ada semangat, terhanyut dalam kesunyian. Kata ini mungkin menjadi penyejuk qalbu, penyemangat hidup, tat kala hati resah entah berbuat apa.

Kata ini bukanlah sekedar kata, tapi kata ini adalah sebuah janji, sebuah ikatan yang tak tersirat tapi sangat erat. Kata ini adalah ”ukhuwah” (persaudaraan).

Begitu tinggi makna yang terkandung didalamnya, sebuah perasaan yang sangat kuat yang bisa membebaskan diri dari belenggu masalah, menghancurkan tembok dinding pemisah, meleburkan segala amarah serta mencairkan suasana.

Ukhuwah ibarat janji dalam hati. Tak dapat ditulis, tak dapat di baca. Namun, takkan terpisah, takkan terpisah oleh jarak, takkan terpisah oleh masa, takkan sirna oleh amarah. Sejenak bersama, selamanya di jiwa.

Saudaraku.....
Ketika kita diikatkan dalam tali ukhuwah dalam bingkai iman dan taqwa, terasa hidup lebih menjiwa, lebih ceria penuh warna. Karena selalu ada yang menjaga , melindungi dan selalu menasehati.

”Setiap mukmin itu adalah bersaudara, ibarat satu tubuh ketika satu bagian sakit maka seluruh tubuhpun akan merasakan sakit”.  ”Subhanallah”, begitu eratnya jalinan ukhuwah (persaudaraan) yang tercipta hingga melebihi batas saudara kandung sendiri.

Tapi saudaraku......
Ukhuwah itu bukan terletak pada pertemuan..bukan pada manisnya ucapan dibibir, tapi terletak pada ingatan seseorang terhadap saudaranya didalam doanya (al ghazali).
Do’a yang tulus ikhlas yang terbaik untuk kau persembahkan kepada saudaramu atas nama ukhuwah. Dengan segenap cinta dan kasih yang tercurah kepada pemilik diri ini Illahi Rabbi.

dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS. 8 : 63)
READ MORE - KATA ITU BERNAMA ”UKHUWAH”

Indahnya Ukhuwah ini

Assalamu’alaikum….

Apa kabar sahabat, lama tak menyapa, rindu terasa. Semoga rasa ini tetap murni dalam bingkai rahmat-Nya.
Sahabat, tentunya dalam ukhuwah ini akan lebih indah ketika kita bisa saling mengisi, saling mengingatkan, sabar dalam menghadapi konflik yang mungkin saja ada. Pertengkaran yang tak terhindarkan. Tidak indah rasanya ketika ukhuwah ini berjalan lurus-lurus saja, monoton dan tanpa adanya lika-liku persoalan yang menghiasinya.
Ada kalanya kesalahpahaman muncul dalam ukhuwah. Disitu kedewasaan kita dituntut, kebesaran hati kita diuji, siapakah yang lebih berbesar hati untuk menyapa duluan, siapakah yang lebih bisa memaafkan pertama kali. Disamping itu, keimananlah yang berperan dalam mengatasi masalah yang ada. Segalanya akan terarah ketika terbungkus iman. Orang yang beriman akan marah kalau memang ada hak untuk itu, namun semua tetap dalam koridor keridhaan-Nya.
Sahabat, sebagai seorang yang beriman tentunya kita bisa menempatkan diri kita dalam setiap kejadian, setiap masalah yang timbul. Selain itu juga bisa menempatkan sahabat kita sesuai dengan hak dan posisinya yang tepat. Jadilah orang yang mudah memaafkan, berlapang dada, serta mempunya kejernihan hati dan pikiran.
Mudah? Memang tidak mudah, semudah kita berkata. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun semua akan menjadi niscaya ketika ukhuwah ini terjalin karena adanya cinta yang tulus dari dasar hati. Cinta agung yang bersumber dari-Nya. Semua dari Allah, untuk Allah dan akan kembali kepada Allah.
Sahabat, hanya kepada-Nya kita bergantung dan berserah diri. Hanya kepada Allah kita menambatkan hati, takut sekaligus berharap kepada-Nya. Allah-lah yang meletakkan segala rasa dalam dada kita dan mereka (sahabat) sehingga ukhuwah ini tercipta. Segala masalah yang ada dalam ukhuwah ini juga adalah kehendak-Nya untuk menguji sejauh mana kekuatan cinta yang ada di dalamnya. Kuatkah, rapuhkah, dengan ujian semua akan terbuka yang sebenarnya.
Cinta yang ada akan semakin kokoh ketika kita bisa saling memaafkan, saling mengikhlaskan hati menerima kekurangan yang ada. Senyumpun mengembang tanda perdamaian, makin erat cinta yang ada, dan tercipta kasih sayang yang menyejukkan dada dalam upaya bersama berjuang meniti jalan dan ridha-Nya.
Terima kasih untukmu sahabat atas ukhuwah yang indah ini, semoga semakin kokoh dan selalu dalam bingkai rahmat-Nya. Ana ukhibbukum fillah.
^^Terus merangkai kata untuk menggapai ridha-Nya^^
Wassalamu’alaikum…

ibnu abdul rochman
READ MORE - Indahnya Ukhuwah ini

Apa Bedanya Nyamuk dan Kita?

Dua malam yang lalu, seperti biasa aku duduk didepan meja bundarku. Aku ditemani pena yang menggelayut erat dalam lipatan jariku berpikir mengumpulkan hal-hal baru yang menarik dan dapat kurangkai dalam kata-kata. Ya, itulah kebiasaanku, menulis di tengah heningnya malam dan kegelapannya. Sebuah kebiasaan yang telah dipahami dengan sendirinya oleh para rekan dan keluargaku.
Belum lama aku tenggelam dalam perenunganku, dan belum sebuah masalah pun yang tergambar dalam otakku. Tiba-tiba sebuah sengatan tajam menusuk kulit telingaku, lalu pindah ketanganku.... Pikiranku buyar.. tapi ternyata kebuyaran itu membentuk sebuah hal baru yang muncul dalam pikiranku.
Seekor nyamuk telah menggangguku. Aku berusaha menepuknya, tapi sayapnya lebih cepat membawa lari mungil tubuhnya. Aku mencoba buka jendela, dan dengan cara itu ada gerombolan nyamuk lain yang langsung menerjang masuk. Kuhantam mereka dengan satu kibasan.... Luar biasa ternyata mereka mampu menghindar dengan berpencar.... Sungguh baru kali ini aku melihat ada sebuah umat yang dengan jalan berpencar dan berbeda arah malah mampu menyelamatkan kehidupannya. Mereka adalah nyamuk-nyamuk yang pandai.
Kalau begitu alangkah lemahnya manusia, yang selalu merasa paling pandai dan merasa paling kuat, bahkan merasa selalu ingin menguasai dunia ini dengan kekuatan... Padahal mereka kadang malah tertipu dengan keangkuhannya, merasa kuat, tapi untuk membunuh serangga kecil itu dengan satu kibasan saja kadang tak mampu...
Kalau manusia mau berpikir, bahwa antara manusia yang berakal, hewan yang berinsting, tumbuhan yang berkembang, ataupun benda mati yang diam semuanya tak akan ada kekuatan apapun kecuali berkat karunia ilahiyah semata. Tapi itulah yang kerap dilupakan.
Aku menemukan beberapa kesamaan antara nyamuk dan manusia.
Pertama, nyamuk mencari jalan hidupnya dengan mengisap darah, namun terkadang ia berlebihan dalam isapannya sehingga kecil badannya tak mampu menampung semua hasilnya tadi. Begitupun ia terus mengisap tak mau berhenti, hingga akhirnya perutnya kembung dan hampir pecah dengan sendirinya... Sungguh ia mencari hidup melalui jalan kematian, dan mencari jalan keselamatan namun disarang bahaya.
Kalau lah boleh kita qiyaskan maka ia tak jauh beda dengan orang serakah dan pecandu narkoba, pada isapan dan hirupan pertamanya ia merasa melihat surga dan kebahagiaan, sehingga ia tertuntut untuk kedua, dan ketiga kalinya bahkan seterusnya... Hingga menjadi sebuah kedahagaan tersendiri jika ia tak mengulanginya. Sementara ia tidak menyadari bahwa kefanaan telah mengintai dirinya dengan taring-taring yang menyeringai.
Kedua, nyamuk adalah mahluk yang tak mempunyai siasat mencari hidup yang baik. Hal itu dapat kita lihat saat ia hinggap pada tubuh manusia, ia tak hinggap kecuali dengan membawa dengungan suara yang yang menandakan akan kedatangannya. Akhirnya secara otomatis tubuh yang ia hinggapi tadi akan sgera menampiknya dan menggagalkan usahanya.
Toh kalau boleh kita kiyaskan maka ia tak lebih bagaikan seorang politikus yang bodoh, yang banyak ngoceh sana-sini, dan mengumbar statement tanpa karuan yang akhirnya statemen-statemen itu malah menghancurkanya, dan membuat musuh dapat berbuat sekehendak hati padanya, bahkan menyerangnya dengan serangan balik yang tidak ia sadari...
Ketiga, nyamuk yang dengan keringanan tubuhnya mampu hinggap di tubuh manusia dengan hampir tak terasa sedikitpun. Tapi sengatan dan gigitan yang ditimbulkan olehnya betul-betul perih dan menyakitkan. Ini bisa dianalogikan seperti seorang yang dengan segala senyum manisnya berusaha untuk memikiat hati orang lain, hingga saking indah dan mesranya senyum itu, kita tak mempunyai sedikit prsangka buruk kepadanya. Tapi ternyata dibalik senyum nan indah dan bersahaja itu tersimpan sejuta tujuan nan jahat bahkan sanggup mengahancurkan dan "menyengat" kita jika maksud dan tujuannnya telah tercapai.
Diterjemahkan dari Kitab AN-NAZARAT Oleh Musthofa Luthfi el Manfaluthi
READ MORE - Apa Bedanya Nyamuk dan Kita?

Bosan Hidup

Seorang pria mendatangi Sang Master, "Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati."
Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit."
"Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati."
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.
Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.
"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." demikian sang Master.
"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup." pria itu menolak tawaran sang guru.
"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"
"Ya, memang saya sudah bosan hidup."
"Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang."
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.
Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Begitu rileks, begitu santai!
Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau.
Suasananya santai banget!
Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, "Sayang, aku mencintaimu."
Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.
Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. "Maafkan aku, sayang."
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.
Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.
Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu."
Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pi, maafkan kami semua. Selama ini, Papi selalu stres karena perilaku kami."
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?
Ia mendatangi sang Guru lagi.
Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.
Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan."
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!!
Hidup?
Bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul?. Tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati
READ MORE - Bosan Hidup

Andai aku jadi Gayus Tambunan - lagu dan video

Sebelas Maret
Diriku masuk penjara
Awalku menjalani
Proses masa tahanan
Hidup di penjara
Sangat berat kurasakan
Badanku kurus
Karena beban pikiran
Kita orang yang lemah
Tak punya daya apa-apa
Tak bisa berbuat banyak
Seperti para koruptor
Andai ku Gayus Tambunan
Yang bisa pergi ke bali
Semua keinginannya
Pasti bisa terpenuhi
Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan

...........................
lirik tersebut merupakan lirik lagu yang diciptakan Bona Paputungan setelah banyaknya kasus Gayus Halomoan Tambunan. bapak yang satu ini memang adaaaaa aja ya ulahnya. doakan saja agar tuhan membukakan hatinya dan memaafkannya. nah, buat yang ingin punya lagu berikut video klipnya i'll giveu link download-nya. buat yang kessulitan download di youtube juga bisa download disini.
READ MORE - Andai aku jadi Gayus Tambunan - lagu dan video

ANDAI RASULULLAH MENGETUK PINTU RUMAHKU

 Andai Rasulullah datang mengetuk pintu rumahku… terbayang olehku sorot matanya yang tajam dan teduh hingga bisa meluluhkan hati yang keras dan dapat menenangkan hti yang gusar. Ingin kusentuh dan kucium tangannya yang lembut bagaikan sutera. Dapat kucium harum tubuhnya yang lekat. Dapat kulihat tubuh tegap nan gagah yang Allah ciptakan dengan rupa terbaik.

Ingin aku berkata padanya, “Ya Rasulallah do’akan aku agar dapat terangkat segala kesulitan hidupku, semoga Allah melapangkan rizkiku. Do’akan aku ya Rasulallah agar baik urusanku di dunia dan akhirat dan jadikan aku kelak mendampingimu di surge, hidup abadi bersamamu.”

Belum sempat aku membuka pintu rumahku…..tiba-tiba aku teringat. Di ruang tamuku ada televise lengkap dengan DVD playernya, sebuah benda yang mungkin akan menjadi pertanyaan Nabiku terkasih. “Benda apa ini? Apa yang engkau skasikan dengannya?” Oh……..aku pasti akan malu, karena aku dan keluargaku sering menghabiskan waktu di depan televise hingga lalai shalatku.

Aku mulai melihat sekelilingku, ternyata buku-buku bacaanku lebih banyak berisi buku-buku umum yang kumiliki. Bahkan Al Qur’an yang ada nyaris hanya sebagai pajangan belaka karena covernyapun masih bagus dan halamannya tetap rapi meski telah bertahun-tahun menghiasi ruang bacaku. Pasti Rasulullah akan bertanya padaku, “Berapa banyak ayat ayat AlQur’an yang engkau baca setiap hari?” Ah…. Aku pasti akan terbata-bata menjawabnya karena aku jarang sekali membukanya karena memang aku tidak tahu bagaimana cara membacanya.

Aku mulai berjalan ke kamar tidurku, kalau-kalau Rasulullah ingin bermalam di rumahku. Ternyata di kamarku hanya ada sedikit ruang untuk shalat, sekedar untuk badanku saja. Aduuh…alangkah repotnya aku kalau Rasulullah mengajak kami untuk shalat berjamaah, karena di rumahku tidak ada mushalla keluarga. Justru kami member I ruang yang luas untuk koleksi beberapa kerajinan daerah, kenangan-kenangan ketika aku dan keluarga keliling daerah dank e luar negeri. Dan akupun membangun tempat yang lapang untuk dibuat taman air yang indah agar rumah yang kutempati tampak asri.

Aku melihat foto keluargaku terpampang di kamarku, ada wajah anak-anakku dengan ekspresinya yang lucu. Kalau Rasu melihat pasti akan kuceritakan tentang keceriaan mereka yang menggemaskan. Tapi….aku jadi agak khawatir kalau-kalau Rasulullah bertanya, Apakah mereka mengenal Nabinya dengan baik sebagaimana generasi di masaku?” Karena memang aku tidak pernah mengenalkan sosok Rasulullah kepada mereka kecuali sedikit saja. Tentang kelahirannya di tahun Gajah…Cuma itu yang aku ketaui tentang Nabiku. Buku bacaan anak-anakku pun hampir semuanya semu….Naruto, Sinchan, Doraemon, Spiderman, dll, sehingga anak-anakku hanya mengenal tokoh semu daripada Nabinya…..astaghfirullah.

Ooh… hatiku mulai teriris-iris oleh perasaan malu, khawatir dan cemas. Harapanku untuk berakrab-akrab dengan Rasulullah tercinta mulai pupus…. Maafkan aku ya Rasulallah, aku belum bisa membuka pintu rumahku untukmu, karena masih banyak pertanyaan dari lisanmu yang lembut sementara aku belum bisa menjawabnya. Mungkin engkau akan menyaksikan wajahku dengan sebuah senyuman saja….yah sebuah senyum kepedihan. Inilah generasi umatku di masa datang sepeninggalku…..

Sobat….mari hadirkan kembali teladan yang hilang dari buah hati kita. Kita berikan sosok teladan mulia yang telah disiapkan Allah untuk para pengikutnya beserta keturunannya
READ MORE - ANDAI RASULULLAH MENGETUK PINTU RUMAHKU

Relasi Agama dan Negara - Resensi


Buku Gamal al-Banna ini dapat dikategorikan sebagai buku sejarah yang “menyibak” hubungan antara agama dan negara, yang melihat terutama segi politis, karena itu berbagai kepentingan sosial-politik sangat mewarnai penggambaran konflik kepentingan antara yang menghendaki agama (Islam) sebagai dasar negara dengan kalangan politik Muslim modern yang menolaknya.

Dalam buku ini, Gamal al-Banna menegaskan tesisnya dengan menyatakan bahwa tidak ada satu pun contoh negara Islam yang ideal selain pada masa Madinah al-Munawarah, yang berlangsung hanya dalam waktu 25 tahun. Sepuluh tahun pada masa kenabian, sementara lima belas tahun setelahnya adalah di bawah komando Abu Bakar dan Umar. Setelah itu, yang ada tidak lebih dari bentuk pemerintahan yang ekspansif dan rakus, sampai berakhirnya masa kekhalifahan Turki, termasuk pada masa khalifah Utsman dan Ali karena keduanya tidak mengikuti cara kedua khalifah pendahulunya.

Menurut Gamal al-Banna, tidak ada negara yang disebut-sebut sebagai negara Islam yang patut diteladani selain Negara Madinah dengan segala spesifikasinya yang selama ini belum pernah ditiru oleh negara manapun. Sayangnya, keberadaan Negara Madinah tidak dapat diulangi lagi. Hasan al-Banna juga mencatat problem terpenting dalam setiap kegagalan negara yang bereksperimen mendirikan Negara Islam adalah terletak dalam pelaksanaan, bahkan kebanyak mekanisme politik yang dijalankan tersebut terbilang lebih buruk dibandingkan dengan negara-negara yang ada di Eropa dan Amerika.

Buku yang terdiri dari enam belas bab ini berisi uraian yang sangat rinci tentang relasi agama dan negara mulai dari sejarah Negara Islam pada masa Rasulullah yang masyhur disebut Negara Madinah, pengertian kekuasaan, perdebatan Negara Islam pada masa kini antara wacana dan kenyataan, pembahasan mengenai eksperimen pendirian negara Islam masa kini yang dilakukan oleh kebanyakan negara-negara Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Iran, al-Jazair, Sudan dan Turki, dan ditutup dengan penggambaran dakwah para nabi sebagai suatu cara untuk mencapai kemajuan umat.

Buku Hasan al-Banna yang dipengantari oleh Prof. Dr. Said Agil Siradj MA memberikan warna baru di tingkat wacana politik Islam, dan terasa mewakili hasrat untuk membaca ulang munculnya radikalisme agama berikut pandangan tentang negara atau pemerintahan Islam. Buku ini juga menawarkan rumusan-rumusan baru bentuk negara (Islam) yang paling ideal bagi masyarakat Muslim. Dalam pencariannya itu, Gamal al-Banna tak segan-segan menoleh pada pemerintahan di negeri-negeri Barat, seperti negara-negara Eropa dan Amerika, yang telah berhasil mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya dengan menciptakan negara kemakmuran (welfare state). (Miftahul Arief, Mahasiswa Universitas Paramadina, Jakarta)

Judul buku : Relasi Agama dan Negara
Prnulis : Gamal al-Banna
Penerjemah : Tim MataAir Publishing
Penerbit : MataAir Publishing, Jakarta
Tebal Buku : 389 halaman
Cetakan : I, Desember 2006


READ MORE - Relasi Agama dan Negara - Resensi

Tuhan Sembilan Senti

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok, di pabrik pekerja merokok, di kantor pegawai merokok, di kabinet menteri merokok, di reses parlemen anggota DPR merokok, di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok, hansip-bintara-perwira nongkrong merokok, di perkebunan pemetik buah kopi merokok, di perahu nelayan penjaring ikan merokok, di pabrik petasan pemilik modalnya merokok, di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi perokok,tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok, di ruang kepala sekolah ada guru merokok, di kampus mahasiswa merokok, di ruang kuliah dosen merokok, di rapat POMG orang tua murid merokok, di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok, di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok, di loket penjualan karcis orang merokok, di kereta api penuh sesak orang festival merokok, di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok, di andong Yogya kusirnya merokok, sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok,tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok, di warung Tegal pengunjung merokok, di restoran di toko buku orang merokok, di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan abab rokok, bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya. Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus, kita ketularan penyakitnya. Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu, bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok, di apotik yang antri obat merokok, di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok, di ruang tunggu dokter pasien merokok, dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok, di pinggir lapangan voli orang merokok, menyandang raket badminton orang merokok, pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok, panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil 'ek-'ek orang goblok merokok, di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok, di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi orang perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,
Mari kita sama-sama cari solusinya...
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa. Mereka ulama ahli hisap. Haasaba, yuhaasibu, hisaaban. Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi ahli hisap rokok. Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, ke mana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri. Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu. Mamnu'ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz. Kyai, ini ruangan ber-AC penuh. Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i. Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok. Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz. 25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan. 15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan. 4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith. Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama. Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini. Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka. Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir. Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok. Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas, lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat dibawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita, jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

By : Taufiq Ismail
READ MORE - Tuhan Sembilan Senti
Allah berfirman:
Wahai manusia,,, Aku heran pada orang yang yakin akan kematian,, tapi ia hidup bersuka ria
Aku heran pada orang yang Yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan diakhirat,..
tapi ia asyik mengumpulkan dan menumpuk harta benda
Aku heran pada orang yang yakin akan kubur,,,
tapi ia tertawa terbahak-bahak
Aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat,,,
tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai santai
Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia,..
tapi ia menggantunginya..
Aku Heran pada entelektual yang bodoh dalam soal moral..
Aku heran pada orang yang bersuci dengan air,,,
sementara hatinya masih tetap kotor
Aku heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain,,
sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya sendiri
Aku heran pada orang yang yakin bahwa Allah senantiasa merngawasi  segala perilakunya,,
tapi ia berbuat durjana
Aku heran pada orang yang sadar akan kematiaannya kemudian akantinggal dalam kubur seorang diri,,,  lalu dimintai pertanggung jawaban seluruh amal perbuatannya..
tapi ia berharap belas kasih dari orang lain
Sungguh tiada Tuhan kecuali Aku dan Muhammad adalah hamba dan utusanKu
Allah berfirman:
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Aku,,tiada sekutu bagiku,, dan Muhammad adalah hamba dan utusanKu
Barang siapa tidak mau menerima suratan nasib yang telah Aku putuskan,,
tidak bersabar atas segala cobaan yang Aku berikan,
tidak mau berterimakasih atas segala nikmat yang Aku curahkan
dan tidak mau menerima apa adanya atas segala yang Aku berikan,,,
maka sembahlah tuhan selain Aku..
Barangsiapa yang susah karena urusan dunia sama saja ia marah kepadaKu.
Barangsiapa mengadukan musibah yang menimpa dirinya pada orang, ia sungguh-sungguh berkeluh kesah padaKu
Barangsiapa tidak bertambah tingkat penghayatan keagamaannya sungguh ia dalam keadaan selalu berkurang
Barang siapa yang terus menerus dalam keadaan berkurang,, kematiaan adalah jauh lebih baik baginya

( Selalu ku sesali Dosa dan selalu ku ulang kembali… Dan Kau masih memberI kebahagiaan,, ku bukan Hamba pilihan….)

Allah berfirman,,,
Wahai manusia, Terimalah anugrah yang Ku berikan dengan lapang dada, maka engkau tidak akan berharap pada pemberian orang lain..
Tinggalkanlah rasa dengki maka engkau akan terhindar dari kegelisahan hidup,
Hindari perbuatan haram maka engkau aman dari kehancuran dalam beragama
Barangsiapa mampu menjaga diri, dari membicarakan kejelekan orang lain maka kecintaanKu akan Ku anugrahkan kepadamu
Barangsiapa mengisolasikan  dari kerumunan orang, maka ia akan terhindar dari pengaruh jeleknya
Barangsiapa mampu membatasi diri dari berbicara yang tidak ada gunanya.. itu menandakan kematangan akalnya
Barangsiapa menerima dengan lapang dada atas pemberian Allah yang sedikit, maka ia penuh percaya kepada Allah.
Allah berfirman:
Wahai manusia,, barangsiapa berduka karena persoalan dunia maka ia hanya akan kian jauh dari Allah, kian nestapa di dunia dan semakin menderita diakhirat.
Allah akan menjadikan hati  orang tersebut dirundung duka selamanya.
Kebingungan yang tak berakhir, kepapaan yang berarut rarut dan  angan-angan yang selalu mengusik ketenangan hidupnya
Wahai manusia,,
Hari demi hari usiamu kian berkurang, sementara engkau tidak pernah menyadarinya..
Setiap hari Aku mendatangkan rezeki kepadamu,, Sementara engkau tak pernah memujiKu…
Dengan pemberian yang sedikit engkau tidak pernah mau lapang dada…
Dengan pemberian yang banyak, engkau juga tidak pernah merasa kenyang..
Wahai manusia..
Setiap hari Aku mendatangkan rezeki untukmu.. 
Sementara setiap malam malaikat datang kepadaKu dengan membawa catatan perbuatan jelekmu
Engkau makan dengan lahap rezekiKu..
Namun engkau tak segan-segan pula berbuat durjana kepadaKu..
Aku kabulkan jika engkau memohon kepadaku,,
KebaikanKu tak putus-putus  mengalir untukmu,
namun sebaliknya catatan kejelekanmu sampai kepadaKu tiada henti..
Akulah pelindung terbaik untukmu,, sementara engkau hamba terjelek bagiKu…
Kau rauk segala apa yang Ku berikan untukmu..
Kututupi kejeleken demi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan..
Aku sungguh-sungguh malu kepadamu…
sementara engkau sedikitpun tak pernah merasa malu kepadaKu…
Engkau melupakan diriKu dan mengingat yang lain…
Kepada manusia engkau merasa takut, sementar kepadaKu engkau merasa aman-aman saja…
Kepada manusia engkau takut dimarahi,, tetapi kepada murkaKu engkau tak  peduli..
READ MORE -

Archive