1. Kegiatan Bisnis Tersentralisasi dan Terdesentralisasi
Segmentasi bisnis yakni pembagian kerja ke dalam unit-unit khusus. Departemen, divisi, teritori penjualan, pabrik, dan cabang perusahaan merupakan segmen bisnis khas didalam sebuah perusahaan. Pendekatan segmentasi yang dipilih tergantung pada operasi dan lingkungan perusahaan. Perhatian utama haruslah pada bagiamana perusahaan dapat menjalankan koordinasi dan komunikasi diantara segmen-segmen yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
1.1. Sentralisasi
Pertimbangan penting lainnya dalam penstrukturan organisasi bisnis adalah menentukan apakah akan memilih otonomi terpusat, otonomi terdesentralisasi, atau panduan keduannya. Perusahaan yang benar-benar tersentralisasi adalah perusahaan yang segala keputusan perencanaan dan operasinya digariskan oleh manajemen puncak. Dasar pemikiran kebijakan sentralisasi adalah bahwa hanya jajaran manjemen puncak saja yang mempunyai perspektif yang cukup luas untuk mempertimbangkan kebutuhan yang saling bersaing dari semua segmen perusahaan. Di perusahaan kecil yang dikelola sendiri oleh manajer/pemiliknya, sentralisasi mungkin sangat penting. Hal ini dikarenakan pengawasan dari dekat oleh pemiliki atau manajer akan memastikan bahwa perusahaan dikelola dengan cara yang diharapkan atau dikehendaki oleh pemilik. Sebagian perusahaan yang sangat terpusat tidak sanggup merespons lingkungan mereka secar efektif atau cepat, oleh karena itu sentralisasi paling cocok untuk organisasi yang diadaptasikan dengan baik kepada lingkungan yang stabil. Contoh perusahaan semacam itu antara lain perusahaan makanan cepat saji, jasa kurir, lembaga keuangan atau industri pertambangan . Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan informasi antara kantor pusat dengan para karyawan yang bertanggungjawab atas pelanggan atau yang menjalankan kegiatan usaha untuk membuat barang/jasa perusahaan. Dengan demikian tidak ada kebutuhan akan tanggapan cepat terhadap perubahan lingkungan atau delegasi pengambilan keputusan kepada manager lokal.
1.2. Desentralisasi
Sebagai respons terhadap semakin sengitnya tekanan persaingan, banyak organisasi yang mengubah cara mereka mengorganisasikan diri dan cara mereka mengoperasikan usahanya. Hal ini diperlukan karena mereka harus sanggup bergerak secara lincah dalam keadaan dimana teknologi, selera, dan strategi pesaing senantiasa berubah-ubah.
Desentralisasi adalah delegasi otoritas pengambilan keputusan kepada jajaran manajemen yang lebih rendah dalam sebuah organisasi (kekuasaan pengambilan keputusan terkait kepada manajer-manajer didalam sebuah organisasi). Wewenang (authority) adalah hak untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk menunaikan tugas yang diemban. Tanggung jawab adalah kewajiban manajer untuk menerima otoritas untuk mencapai hasil yang dikehendaki. Pertanggungjawaban adalah ukuran seberapa baik pencapaian hasil yang dipenuhi melalui laporan kinerja berkala yang memperlihatkan kepada pemberi otoritas mengenai apa yang terjadi. Taraf desentralisasi tergantung pada luasnya otoritas pengambilan keputusan yang didelegasikan oleh manajemen puncak kepada lapisan manejemen dibawahnya. Bagi perusahan yang terdesentralisasi, tanggungjawab atas perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional didelegasikan kepada para manajer. Manajer ini mengemban otoritas untuk mengambil keputusan tanpa harus terlebih dahulu meminta persetujuan manajemen yang lebih tinggi.
Alasan perusahaan melakukan desentralisasi antara lain :
0 komentar:
Posting Komentar