besok masih ada dua mata kuliah yg akan diujikan. namun rasanya malas sekali mebaca diktat. perasaan kecewa kembali merasuk. astaghfirullah,, belajar ikhlas itu memang sulit sekali. sudah ku coba berfikir positif tapi hari ini muncul kembali setelah sekian minggu dan hari.
bismillah,, i believe with U God. aq percaya Engkau Maha Adil.
perutku sakit sejak siang tadi, entah kenapa. akhir-akhir ini memang makan nggak teratur, tapi itu sudah biasa sejak lama, kenapa hari ini sakit ya. kakiku juga terasa dingin sekali, apalagi setelah dari kamar mandi hm..brrrr... ditambah kepalaku yang sedikit pusing dan mata yang lelah.. hmm.. tidur memang pilihan paling tepat!
mata kuliah yang diujikan hari ini auditing. dari 5 essay, nomor satu yang aku benar-benar nggak tau. dari soal kasus,,,hm,,,moga aja rekomendasi yang ku berikan dinilai bagus. sudah kuberikan detail cara kerjanya juga masa dilewati gitu aja. setidaknya kasih poin lah..
tambah lama kenapa semangat kuliah makin turun. padahal ini sudah semester terakhir. nilai B aku sudah cuek, nggak ada lagi prioritas dapat A. lebih "nrimo" dan pasrah.
why???
entahlah..
sejumlah kecurangan yang kulihat termasuk salah satu pemicu rasa malasku. harus bersaing dengan ketidakadilan?? oh God! aku lebih percaya bahwa bukan selembar kertas bertuliskan angka tinggi atau huruf indikator yang akan membuat seseorang sukses atau mendapat penghidupan yang baik atau dipandang hebat. namun apa yang bisa dilakukan,,kualitas personal,, itu yang akan mengantarkan kita pada jalan yang nyaman. percuma transkrip bertuliskan A tapi nggak menguasai materinya. aku membayar mahal bangku kuliah untuk mendapat ilmu yang seharusnya kudapatkan, bukan untuk membayar transkrip berhuruf yang belum tentu membawa penghidupan. sayang sekali jika jerih payah orangtua yang ku gunakan selama ini hanya berbuah kosong... cuma kertas yang nggak bisa dipertanggungjawabkan isinya.
malas diriku bersaing dengan hal seperti itu. salahkah jika aku menjadi pasrah??
bukan aku menyerah dan nggak mau usaha untuk membuktikan bahwa aku bisa, namun aku merasa bahwa itu seharusnya sudah bukan itu lagi yang menjadi prioritas.
0 komentar:
Posting Komentar