. . . Perjalanan ini...akan mengajari kita untuk belajar mengerti bahwa semua kisah, semua hal, semua peristiwa, air mata, canda, tawa, dan sebuah senyuman... menyimpan pesan yang tak selalu sama... dan tugas kita tak lebih hanyalah belajar untuk bisa memahaminya . . .

Sepenggal catatan hati

Search ?

Relasi Agama dan Negara - Resensi


Buku Gamal al-Banna ini dapat dikategorikan sebagai buku sejarah yang “menyibak” hubungan antara agama dan negara, yang melihat terutama segi politis, karena itu berbagai kepentingan sosial-politik sangat mewarnai penggambaran konflik kepentingan antara yang menghendaki agama (Islam) sebagai dasar negara dengan kalangan politik Muslim modern yang menolaknya.

Dalam buku ini, Gamal al-Banna menegaskan tesisnya dengan menyatakan bahwa tidak ada satu pun contoh negara Islam yang ideal selain pada masa Madinah al-Munawarah, yang berlangsung hanya dalam waktu 25 tahun. Sepuluh tahun pada masa kenabian, sementara lima belas tahun setelahnya adalah di bawah komando Abu Bakar dan Umar. Setelah itu, yang ada tidak lebih dari bentuk pemerintahan yang ekspansif dan rakus, sampai berakhirnya masa kekhalifahan Turki, termasuk pada masa khalifah Utsman dan Ali karena keduanya tidak mengikuti cara kedua khalifah pendahulunya.

Menurut Gamal al-Banna, tidak ada negara yang disebut-sebut sebagai negara Islam yang patut diteladani selain Negara Madinah dengan segala spesifikasinya yang selama ini belum pernah ditiru oleh negara manapun. Sayangnya, keberadaan Negara Madinah tidak dapat diulangi lagi. Hasan al-Banna juga mencatat problem terpenting dalam setiap kegagalan negara yang bereksperimen mendirikan Negara Islam adalah terletak dalam pelaksanaan, bahkan kebanyak mekanisme politik yang dijalankan tersebut terbilang lebih buruk dibandingkan dengan negara-negara yang ada di Eropa dan Amerika.

Buku yang terdiri dari enam belas bab ini berisi uraian yang sangat rinci tentang relasi agama dan negara mulai dari sejarah Negara Islam pada masa Rasulullah yang masyhur disebut Negara Madinah, pengertian kekuasaan, perdebatan Negara Islam pada masa kini antara wacana dan kenyataan, pembahasan mengenai eksperimen pendirian negara Islam masa kini yang dilakukan oleh kebanyakan negara-negara Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Iran, al-Jazair, Sudan dan Turki, dan ditutup dengan penggambaran dakwah para nabi sebagai suatu cara untuk mencapai kemajuan umat.

Buku Hasan al-Banna yang dipengantari oleh Prof. Dr. Said Agil Siradj MA memberikan warna baru di tingkat wacana politik Islam, dan terasa mewakili hasrat untuk membaca ulang munculnya radikalisme agama berikut pandangan tentang negara atau pemerintahan Islam. Buku ini juga menawarkan rumusan-rumusan baru bentuk negara (Islam) yang paling ideal bagi masyarakat Muslim. Dalam pencariannya itu, Gamal al-Banna tak segan-segan menoleh pada pemerintahan di negeri-negeri Barat, seperti negara-negara Eropa dan Amerika, yang telah berhasil mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya dengan menciptakan negara kemakmuran (welfare state). (Miftahul Arief, Mahasiswa Universitas Paramadina, Jakarta)

Judul buku : Relasi Agama dan Negara
Prnulis : Gamal al-Banna
Penerjemah : Tim MataAir Publishing
Penerbit : MataAir Publishing, Jakarta
Tebal Buku : 389 halaman
Cetakan : I, Desember 2006


0 komentar:

Posting Komentar

Archive