“I am American!“
“I am French!“
“I am Japanese!“
“I am Singapore!“
“I am German!“
“I am Australia!“
“I am Malaysia!“
Pernyataan itu dinyatakan dengan berbagai ekspresi, senyum, serius, acuh atau sambil lalu. Tapi kesan yang tertangkap dari raut wajahnya, mereka begitu bangga dan mantab menyatakan jati diri bangsanya.
Bagaimana orang Indonesia? Entahlah. Tapi yang saya tangkap, terkesan wajahnya kurang percaya diri untuk mengungkapkan jati diri negaranya ketika melanglangbuana ke mancanegara. “Saya Orang Indonesia” Walaupun saya tidak memukul rata semua orang Indonesia sungkan menyebut asal negaranya.
Kesan saya, setidaknya dari beberapa kawan, jika menyatakan dirinya sebagai orang Indonesia terkesan agak malu. Ada perasaan rendah diri, sekalipun kita menyebut itu di negeri tetangga Singapura, terlebih Malaysia.
Maklum, di negeri serumpun Malaysia, orang Indonesia dijuluki Indon. Indon adalah sebutan yang identik dengan pesuruh. Derajatnya rendah. Banyak warga Malaysia yang memandang sebelah mata saudara serumpunnya Indonesia. Mungkin ini dampak dari membanjirnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke negeri jiran itu.
Apa mau dikata, jangan salahkan mereka. Julukan itu muncul karena ulah bangsa kita sendiri. Yang suka membeberkan keburukan bangsanya sendiri di negeri orang; selalu memandang orang luar lebih hebat; melihat produk luar sebagai produk berkualitas tinggi; kita selalu menyuburkan budaya kekerasan; setiap konflik dicerminkan dengan amarah; jika kita bisa marah besar dan mencaci maki kepada siapapun, seolah merasa berkuasa, terlebih di jalan raya; Indonesia menurut data “Political & Economic Risk Consultancy” (PERC) – Hongkong dan Transfarency Internasional – Jerman, adalah negera terkorup dari 16 negara di Asia Pasifik.
Mengapa bisa begitu? Selain karena kondisi Indonesia yang masih carut marut, jawaban termudah adalah mengkambinghitamkan penjajah. Negeri kita terlalu lama di jajah Belanda, Jepang, Portugis, dan Inggris.
Semua kerendahan diri itu makin menjadi, karena media massa, baik surat kabar, majalah, televisi, dan online, yang lebih didominasi oleh pemberitaan yang menampilkan wajah buruk Indonesia. Media massa hanya memberikan ruang kecil bagi pemberitaan yang baik mengenai negerinya sendiri. Padahal banyak sekali yang patut kita banggakan dari negeri ini.
Beruntung dari sekian banyak media massa yang doyan menampilkan wajah buruk negeri ini, ada sebuah situs yang khusus mengabarkan berbagai berita baik dan wajah indah negeri yang dijuluki “gemah ripah loh jinawi” ini. Situs ini bisa anda klik di http://goodnewsfromindonesia.org.
Sejumlah kabar yang membanggakan itu saya cuplikan hanya sebagian kecil saja, diantaranya:
- PT.PAL sukses membuat salah satu kapal terbaik di dunia "Star 50" berbobot 50,000 ton. Salah satu Negara yang memesan kapal ini adalah Singapura.
- Di singapura gamelan jadi mata pelajaran wajib di sekolah dasar pada hampir sebagian wilayahnya.
- Pabrik/manufaktur Mattel (boneka Barbie USA) hanya ada dua di dunia. Pabrik pertama berada di China dan lainnya di Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
- Brand internasional yang amat prestisius, Gucci, menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya.
- Mobil terpopuler di Uni Emirat Arab adalah Toyota Kijang Innova yang sepenuhnya diproduksi di Indonesia.
- Bunga nasional Korea Utara yang amat popular Kimilsungia berasal dari Indonesia dan diberi nama oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno.
- Tahukah Anda, airbridge –tangga belalai menuju pintu pesawat yang ngetrend di bandara-bandara dunia kali pertama dibuat oleh PT Bukaka, Indonesia.
- Pejuang HAM legendaris dan bapak pembebasan Negara Afrika Selatan Nelson Mandela, setelah berhasil menghapus Apartheid di negerinya, mengakui bahwa perjuangannya itu diinspirasikan oleh perjuangan Syekh Yusuf dari Makassar.
- Tahun 2002, dalam Special Edition TIME magazine on Asian Heroes, penyanyi Iwan Fals menjadi cover fullpage.
- Mobil prestisius, Mercedes Benz, menggunakan knalpot buatan Indonesia, yang pengerjaannya sepenuhnya dilakukan di Purbalingga, Jawa Tengah.
- Presiden RI ke-3, BJ Habibie adalah pemegang 46 paten di bidang aeronautika dunia.
- David Foster mengaku, lagu ciptaanya 'To Love You More' yang dibawakan Celine Dion terinspirasi dari musik Keroncong yang berasal dari Indonesia
- Menara Kuala Lumpur ternyata di dirancang oleh putra Indonesia, Ir.Achmad Murdijat alumni ITB
- Indofood merupakan produsen mie instan terbesar di dunia http://en.wikipedia.org/wiki/Indomie
- Tas Bagteria made in Indonesia telah dijajakan di berbagai etalase di mall-mall kelas atas di 32 negara di seluruh penjuru dunia. Public figure dunia yang mengenakan produk ini antara lain Paris Hilton, Zara Phillips, Emma Thomson, dan Audrey Tatou.
- Tiga jenis kopi andalan Starbucks di Seattle, AS, adalah: Sumatera, Java Mocha dan Toraja Coffee. Ketiga jenis kopi ini dipajang di etalase paling depan.
- Koin Ringgit Malaysia dan passport Malaysia adalah produksi PT PERURI
- Seragam serdadu NATO diproduksi oleh PT Sritex, Solo, Jawa Tengah
Sederetan prestasi itu, baru sebagian kecil saja dari ribuan item lainnya yang membanggakan dari negeri ini. jadi kenapa harus rendah diri menyatakan kita adalah orang Indonesia.
Kabar baik yang cukup membanggakan, baru saja kita dengar, tim nasional sepakbola Indonesia yang selama bertahun-tahun terseok-seok, kini mulai menunjukkan taringnya. Dalam ajang kejuaraan perebutan Piala Asean Football Federation (AFF), kesebelasan Indonesia telah memberikan angin segar dengan tanpa terkalahkan melenggang ke final.
Jadi, kenapa harus merasa kurang pede sebagai orang Indonesia? Saya bangga menjadi orang Indonesia. Negeri rayuan pulau kelapa yang selalu membuat rindu. Negeri sejuta pulau nan indah.
Mengutip Mbah Surip, saatnya untuk selalu mengatakan, “I love full Indonesia….
hahahahah.''
0 komentar:
Posting Komentar